Jumat, 11 Januari 2013

Tugas 2 (Ilmu Sosial Dasar) tawuran



a.      Siapa saja yang terlibat tawuran?
Tawuran melibatkan pelajar dari sekolah yang bersangkutan (dari SMP, SMA dan mahasiswa atau universitas). Selain pelajarnya yang terlibat, guru-guru serta nama baik sekolahan tersebut pun akan ikut terlibat, dan nantinya justru akan merugikan banyak pihak (tidak menutup kemungkinan juga dari pihak luar, contohnya saja pihak berwenang dari kepolisian).
b.      Faktor-faktor penyebab tawuran?
Faktor yang menjadi penyebab tawuran biasanya adanya cekcok mulut (perselisihan) antara satu sekolah dengan sekolah lain atau suatu perkumpulan dengan perkumpulan lainnya. Adanya adu domba yang berasal dari pihak yang tidak menyukai adanya kedamaian atau kerukunan antara dua pihak yang bersangkutan. Perebutan wilayah kekuasaan juga terkadang memicu penyebabnya tawuran. Jiwa premanisme dan rasa kesetiakawanan yang berlebihan kadang juga menjadi penyebab tawuran.
c.       Solusinya?
Harus lebih menekankan sifat sabar dalam diri masing-masing supaya tidak mudah terpancing emosi. Apabila ada masalah yang memang harus diselesaikan, sebisa mungkin selesaikan masalah tersebut dengan duduk bersama dan kepala dingin atau merundingkan (memusyawarahkan) titik terang dari masalah yang ada dengan sebaik-baiknya supaya tidak ada lagi pihak yang merasa dirugikan atau dijelekkan. Kemudian terapkan juga kedisiplinan guru dan peraturan yang tegas jika terjadi perkelahian antara pelajarnya maupun yang intern ataupun ekstern, misalnya dengan membuat peraturan untuk mengeluarkan yang bersangkutan dari institusinya. Mulai terapkan sifat jangan malu atau takut mengatakan “tidak” untuk ajakan ikut tawuran, bahkan sekalipun akan disebut sebagai pengecut, tidak setia kawan atau tidak cinta almamater. Perbanyak kegiatan positif yang lebih kreatif. Faktor penunjang lainnya yaitu dari pihak keluarga. Ciptakanlah suasana yang hangat serta bersahabat pada setiap masing-masing anggota keluarga, memperkuat kehidupan beragama dan meluangkan waktu untuk kebersamaan. Dengan cara para orang tua memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya untuk tidak menunjukan perilaku anarkis yang dapat merusak pola pikir anak untuk berprilaku yang menyimpang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar